Powered By Blogger

Selasa, 04 Desember 2012

Mengenal dan Merawat Burung Pentet/Cendet/Toet

Burung Cendet, atau ada yang menyebutnya burung Pentet merupakan salah satu burung predator yang memiliki suara variasi isian yang sangat baik. Burung Cendet adalah burung cerdas dari keluarga Turdidae. Karakter dasar burung Cendet: Ganas apabila lapar. Burung Cendet akan berlaku agresif apabila lapar. Petarung yang memiliki teritorial. Apabila mendengar suara burung lain atau melihat burung sejenis, maka semangat tempurnya langsung berkobar. Birahi yang cenderung mudah naik. Burung Cendet sangat mudah naik birahinya, banyak penyebab yang dapat membuat naiknya birahi pada burung jenis ini. Stelan EF (Extra Fooding) yang over, penjemuran yang berlebih atau melihat burung Cendet lain, dapat dengan cepat menaikkan tingkat birahinya. Mudah jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia. Ciri-ciri burung Cendet jantan dan betina Untuk membedakan jenis kelamin burung Cendet dapat dilakukan dengan cara mengamati bagian samping kiri dan kanan burung. Jika di bagian pipinya ada warna hitam yang mencolok sekali, menunjukkan bahwa Cendet tersebut berkelamin jantan. Untuk betina, warna hitamnya terlihat semu. Dilihat dari bentuk kepalanya, Cendet betina biasanya mempunyai kepala agak menggelembung. Sementara, Cendet jantan memiliki bentuk kepala yang agak ceper mendatar. Untuk lebih pasti dapat dilihat di bagian supit burung. Burung Cendet jantan mempunyai supit kecil panjang ditandai dengan motif bulu berupa garis tidak beraturan di bagian supitnya. Pada Cendet betina, bentuk supitnya besar dengan motif bulu garis teratur seperti kembang. Perawatan harian burung Cendet: Perawatan harian untuk burung Cendet relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten. Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung Cendet: Jam 07.00 WIB burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 WIB burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung). Setiap hari kandang harus dibersihkan. Ganti atau tambahkan Voer dan air minum. Berikan Jangkrik 4 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung. Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00 - 11.00 WIB. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis. Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut di teras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong (ditutup). Siang hari sampai sore (jam 10.00 - 15.00 WIB) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung-burung Master. Jam 15.30 WIB burung diangin-anginkan kembali di teras, boleh dimandikan bila perlu. Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF. Jam 18.00 WIB burung kembali dikerodong dan diperdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya. Penting! Kroto segar diberikan 1 sendok makan maksimal 2 kali dalam seminggu. Pemberian cacing diberikan 1 ekor 2 kali dalam seminggu. Berikan vitamin dan mineral yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja. Penanganan apabila Cendet over birahi: Porsi jangkrik menjadi 2 ekor pada pagi hari dan 2 ekor pada sore hari. Berikan cacing 2 ekor 2 kali dalam seminggu. Berikan ulat bambu 2 ekor 3 kali dalam seminggu. Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi, siang dan sore. Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit setiap hari. Mandi malam. Penanganan apabila Cendet kondisinya drop: Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 5 ekor pada pagi hari dan 5 ekor pada sore hari. Tingkatkan porsi pemberian kroto menjadi setiap hari. Berikan Kelabang 2 ekor seminggu sekali. Mandi dibuat 2 hari sekali saja. Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung Cendet lain terlebih dahulu. Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam setiap harinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tinggalkan komentar ya!